Title

WARNA TENUN ULAP DOYO SEBAGAI EXPRESI MASYARAKATNYA (TANJUNG ISUY - KUTAI BARAT)

Abstract
Tenun doyo merupakan jenis tenun ikat berbahan serat daun doyo (Curliglia latifolia). Doyo adalah tanaman jenis pandan yang berserat kuat dan tumbuh liar di pedalaman Kalimantan, diantaranya di desa Tanjung Isuy, Jempang, Kutai Barat. Tenun doyo tidak hanya terkenal karena menggunakan bahan dasar serat alami, namun diwarnai menggunakan pewarna alami. Dalam rangka meningkatkan variasi warna tenun doyo, maka digagas projek Sustainable Hand Woven Eco Textile (SHWET) yang dilaksanakan oleh Hivos, Association for Women in Small Business Assistance (ASPPUK), Indonesian Handwoven Textile Association (CTI) dan Non-Timber Forest Products Exchange Programme (NTFP-EP) sebagai bagian SWITCH-Asia (didanai Uni Eropa). Projek ini bertujuan untuk berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia dan Filipina, melalui pengembangan rantai nilai kain tenun yang ramah lingkungan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Design Clinic, yaitu pembuatan desain-desain motif baru dengan pewarna alam yang tersedia di lingkungan sekitar. Non-Timber Forest Products (NTFP) EP Indonesia mengundang DKV Binus yang diwakili oleh satu tim dosen untuk mendampingi pengembangan motif-motif baru. Penelitian ini fokus pada eksperimen variasi warna alam berdasarkan pewarna alami dari Kutai Barat sendiri Penelitian ini menggunakan metode kualitatif di mana metode research through design menjadi dasarnya. Design as research lebih dikenal dengan nama practice based research atau action research, melibatkan riset sistimatis melalui aktivitas praktis. Di mana hasilnya dapat merupakan hal-hal baru dalam bentuk informasi untuk membuka wawasan, kemungkinan bentuk-bentuk, proses, konsep, dan pengetahuan. Hasil penelitian ditujukan untuk membuat variasi warna-warna bagi motif yang bersumber dari objek-objek alam di Kutai Barat, sehingga warna tenun doyo dapat lebih banyak dan akhirnya tenun doyo jadi lebih beragam. Diharapkan variasi warnawarna ini dapat memiliki makna yang mencerminkan nilai dan budaya Kutai Barat pada umumnya dan desa-desa sekitarnya pada khususnya. Keberadaan warna-warna baru diharapkan menggairahkan kembali suku Dayak Benuaq di Kutai Barat untuk berkeinginan menenun agar keahlian ini tidak punah dan lestari secara turun temurun.
Keywords
Warna Alami, Tenun Doyo, Tradisional, Practice Base Research. ABSTRACT
Source of Fund
Hibah BINUS
Funding Institution
BINUS
Fund
Rp.10.000.000,00
Contract Number
020A/VR.RTT/IV/2017
Author(s)
  • Dr. Dra. Mita Purbasari Wahidiyat, MFA

    Dr. Dra. Mita Purbasari Wahidiyat, MFA

  • Anita Rahardja, S.Sn., M.Ds.

    Anita Rahardja, S.Sn., M.Ds.